Sejarah AMKS Pangeran Antasari YK

       Bangunan ini punya banyak kenangan dari masa ke masa.Momen - momen tak terlupakan baik bagi perseorangan maupun generasi yang pernah bernaung di dalamnya.
Berawal pada cerita di tahun 1950. Masa dimana masih berupa gundukan tanah nan tak berpenghuni. Masa itu KPKS (Keluarga Pelajar Kalimantan Selatan) memutuskan untuk membeli sebidang tanah di Samirono Baru Yogyakarta.
Sebidang tanah itu hampir saja hilang status kepemilikannya gara - gara ketiadaan sertifikat.Untuk itu, KAKABAYO (Karukunan Tatuha Banjar Yogyakarta) melalui Bapak H.A. Basuni memberitahukan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan. Atas usaha Wakil Gubernur Bapak Ir. H.M. Said sertifikat bisa diperoleh, bahkan setelah ditinjau oleh Biro Kesejahteraan Rakyat, disetujui tanah tersebut akan didirikan sebuah Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan, seharga lebih kurang Rp. 100 Juta yang dikerjakan oleh pemborong dari Surabaya. 
Selama proses pembangunan AMKS Pangeran Antasari ini, pengawasan diserahkan kepada KATABAYO bersama-sama dengan PMKS (Perhimpunan Mahasiswa Kalimantan Selatan) Konsulat Yogyakarta. Setelah selesai, Asrama yang peletakkan batu pertamanya oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Bapak Ir. H.M. Said itu, pada tanggal 29 Oktober 1983 diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Bapak Mistar Tjokro Koesoemo.
Sebelumnya, nama Pangeran Antasari pernah pula dipakai untuk Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan yang terletak di seberang bioskop Permata di Jalan Sultan Agung Yogyakarta. Tetapi kemudian Asrama itu bubar, karena dibeli oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan.Sementara itu Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan di Jalan Gambir No. 4 dan Jalan Krasak No. 1, juga telah berkali-kali digugat orang-orang tertentu.
Rentetan kejadian itu mendorong Pemerintah daerah Tingkat I Kalimantan Selatan untuk segera membangun Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan Pangeran Antasari ini. Sedangkan nama Asrama di atas diusulkan oleh KATABAYO bersama PMKS Konsulat Yogyakarta kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, oleh Pemda usul tersebut disetujui. Dengan demikian resmilah nama Pahlawan Nasional Pangeran Antasari menjadi nama Asrama Mahasiswa kalimantan Selatan yang terletak di jalan Samirono Baru No. 46 Yogyakarta. Perlu juga diketahui selama tanah bakal Asrama ini belum jelas statusnya, telah berjasa seorang tatuha Banjar untuk mempertahankan tanah tersebut sebagai milik Kalimantan Selatan, beliau adalah Bapak Sarpin, yang beralamat di Jalan Samirono baru No. 4 Yogyakarta.
Tanpa terasa tampuk kepemimpinan telah berpindah dari generasi ke generasi.Dari zamannya Sigit Hendarto (Mandataris ke-I Periode 1983-1984) hingga era Angga Priyadi (Mandataris ke XXIX Periode 2012-2013). 29 tahun lamanya sejak keorganisasian terbentuk, AMKS Pangeran Antasari Yogyakarta menjadi saksi lahirnya para putra daerah Kalimantan Selatan.Tempat mereka berkumpul dan saling berbagi seputar isu yang berkembang di tanah kelahiran Kalimantan Selatan tercinta.Semoga AMKS Pangeran Antasari Yogyakarta semakin mantap memberikan pencerahan bagi penghuninya ketika mengabdi pada daerah mereka. Aamien
Sejarah singkat Asrama di atas dipetik dari ceramah bapak Drs. Syamlan Sulaiman, SE, pada malam penutupan Dies Natalis Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan Pangeran Antasari Yogyakarta II (kedua).

Tidak ada komentar: