Di kalangan masyarakat
Jawa, nama tokoh Ajisaka tentu sudah tidak asing lagi. Pun demikian
halnya dengan kisah pertempuran heroik antara Ajisaka dan Prabu
Dewata Cengkar, yang diabadikan dalam cerita rakyat.
Namun bagaimana
jadinya ji ka kisah tradisional ini diabadikan dalam sebuah karya
multimedia berupa film animasi 3 dimensi dengan sentuhan Hollywood
Taste?Tentu sangat menarik, sehingga seluruh orang di dunia pun bisa mengambil intisari cerita dalam film yang berjudul The Fire and Ice; The Legend of Ajisaka ini. "Pada intinya kami memang sengaja mengambil kisah epic advanture yang diambil dari tokoh - tokoh dalam cerita rakyat, sama halnya dengan film - film serupa semisal Avatar yang naik daun beberapa waktu lalu," ujar Muhammad Suyanto, penulis naskah film yang mulai diproduksi sejak tahun 2010 - 2011 ini.
Ditemui seusai berbicara dalam seminar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), yang bertajuk Seminar Nasional dan Deklarasi Pusat Studi Family Business "Peran dan Keunikan Bisnis Keluarga Indonesia" yang digelar Rabu (6/6/2012) di Hotel Sahid Raya, pria humoris ini menceritakan bahwa memang tidak mudah untuk bisa membawa lokalitas hingga mendunia lewat jalur entertainment yang diwakili Hollywood. Setidaknya cerita yang disuguhkan serta tampilannya harus bercita rasa Hollywood.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua STMIK Amikom Yogyakarta ini menyebutnya dengan istilah Holywood Taste. Semisal mengubah wajah Ajisaka sehingga tampak seperti wajah orang barat, serta plot cerita yang sudah biasa digunakan film - film berskala Hollywood yang terbagi atas tiga bagian cerita. Meliputi petualangan tokoh sentral hingga mencapai titik kulminasi dan klimaks di akhir cerita.
Sumber :
jogja.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar