Transportasi darat merupakan
salah satu sektor tekhnologi yang terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah dan jenis kendaraan yang semakin banyak dan arus lalu
lintas yang dari hari ke hari semakin padat. Inovasi dalam bidang ini berjalan
terus-menerus seiring dengan kebutuhan manusia akan daya jangkau dan jelajah
yang semakin besar. Akan tetapi di sisi lain, apabila tidak ditangani dengan
baik tekhnologi ini dapat berubah menjadi mesin pembunuh yang sangat berbahaya.
Pernyataan
diatas tidak berlebihan, karenasebagaimana mana kita ketahui bahwa setiap
harinya, ada saja berita – berita di tv yang menayangkan kecelakaan Lalu
lintas. Seperti contoh yang baru – baru terjadi yaitu kecelakaan Bus angkotan
umum, bus sumber kencono, yang memakan korban jiwa.
Sebagaimana
kita ketahui faktor kesalahan manusia merupakan penyebab utama terjadinya
kecelakaan. Manusia disini memang identik dengan pengemudi, tetapi sebenarnya
termasuk juga di dalamnya penumpang, pejalan kaki, pedagang di sekitar jalan,
polisi, pemborong jalan sampai pemerintah sebagain penentu kebijakan. Selain
itu faktor jalan, kendaraan, cuaca, peraturan dan lingkungan juga merupakan
faktor-faktor penyebab kecelakaan. Namun semuanya tetap saja kembali ke faktor
manusia, karena semua faktor lain seharusnya dapat diantisipasi dan
dikendalikan oleh manusia.
Sebenarnya Berbagai upaya
penanganan terus dilakukan namun hal ini tidak bisa dihindari, Kalau kita
analisa permasalahan lalu lintas di negara kita sebenarnya bukan pada peraturan
yang berlaku. Peraturan lalu lintas kita tidak jauh berbeda dengan negara lain
yang memiliki tingkat keselamatan lalu lintas yang lebih baik. Masalah utamanya
lebih dikarenakan lemahnya mekanisme control akibat rendahnya kesadaran dan
kedisiplinan aparat dan pengguna jalan. Untuk itu usaha untuk meningkatkan
kesadaran aparat dan pengguna jalan perlu menjadi perhatian khusus apabila
ingin menyelesaikan permasalahan keselamatan lalu lintas di negara kita
tercinta ini.
Masyarakat
perlu didorong untuk menggunakan mode dan perjalanan yang lebih aman.
Penyediaan transportasi publik baik dengan menggunakan bus ataupun kereta akan
mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya, yang berarti mengurangi
risiko kecelakaan lau lintas. Sebagaimana yang dilakukan negara maju, dimana
kebijakan transportasi nasional merupakan gabungan antara kombinasi dari
peyediaan sarana transportasi umum yang baik dan memperbaiki fasilitas bagi
pejalan kaki dan rute bersepeda.
Pembenahan trasportasi umum
Fenomena yang
umum terjadi di kota-kota di Indonesia, kendaraan umum ukurannya kecil akan
tetapi berjumlah sangat banyak, tidak seimbang dengan jumlah penggunanya.
Transportasi umum lebih dititikberatkan pada kepentingan bisnis, tanpa
memperhatikan aspek-aspek lain, termasuk kepentingan dan keselamatan masyarakat
selaku konsumen. Di satu sisi, pemberian izin trayek merupakan kesempatan bagi
para pejabat untuk mendapatkan pemasukan, di sisi lain, pemberian izin trayek
juga memberikan kesempatan menerapkan kebijakan populis yang mampu memberikan
lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Namun, akibat dari kebijakan itu hamper
tidak pernah diperhitungkan. Yakni, jumlah kendaraan kecil yang begitu banyak
sehingga akhirnya menjadi biang kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas.
Masalah semakin bertambah dengan
kurang disiplinnya pengemudi kendaraan umum, hal ini dapat kita lihat dari
semakin tingginya angka kecelakaan yang melibatkan transportasi umum yang
berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh supir. Pelanggaran yang dilakukan
mulai dari gaya menegemudi yang ugal-ugalan, ketidaklengkapan surat-surat,
jumlah muatan yang melebihi batas, pelanggaran markah jalan, maupun
perlengkapan dan kondisi kendaraan yang sudah tidak layak pakai. Di mata supir
angkutan umum, penumpang yang berdiri di pinggir jalan seolah-olah seperti uang
yang berceceran dipinggir jalan yang harus dikumpulkan sebanyak dan secepat
mungkin. Soal kapasitas penumpang dan peraturan lalu lintas menjadi tidak
penting. Rebutan penumpang dengan cara berhenti sembarangan dan kebut kebutan
sangat membahayakan penumpang dan pengguna jalan lain.
Untuk itu pihak yang berwenang
harus mengambil tindakan tegas terhadap supir angkutan yang melanggar
peraturan, sebab bahaya yang ditimbulkannya bisa sangat besar. Sistem kebijakan
pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk pengemudi angkutan umum juga harus
diperbaiki. Pengujian untuk mendapatkan SIM tidak hanya menyangkut kemampuan
mengemudi akan tetapi juga harus dilakukan pengujian mental, khususnya bagi
pemohon SIM B.I dan B.II.
Yang menyebabkan publik lebih memilih kendaraan pribadi
Selain
kenyamanan dalam perjalanan, kalau dihitung-hitung ongkos dan waktu yang
diperlukan apabila menggunakan kendaraan umum akan jauh lebih besar ketimbang
dengan kendaraan sendiri. Belum lagi tingkat kejahatan seperti pencopetan di
atas kendaraan umum yang semakin meningkat. Kesemua faktor tersebut tentu saja
menjadi pertimbangan masyarakat sehingga lebih cenderung memilih untuk
menggunakan kendaraan pribadi ketimbang harus menggunakan kendaran umum.
Oleh karena itu pemerintah dan
pihak swasta perlu bekerjasama untuk memikirkan dan selanjutnya menghadirkan
sistem transportasi umum yang lebih baik. Sudah saatnya di setiap kota diciptakan sebuah transportasi massal
yang dikonsep dengan matang untuk mengatasi problem lalu lintas dan sekaligus
memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi yang lebih aman dan nyaman.
Contoh kecil seperti Transjogja &
Transjakarta, Walaupun belum berjalan secara maksimal "transjakarta"
yang mengadopsi "transmilenio" yang telah teruji memperbaiki sistem
lalu lintas di kota Bogota (Ibu kota Kolombia) dapat dijadikan contoh yang
baik. Cuma untuk selanjutnya perlu dilakukan sedikit penyesuaian sistem dan
kebijakan tergantung kondisi masing-masing kota.
Dan yang tidak
kalah penting adalah keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat yang akan
sangat menentukan tingkat keberhasilan dari program yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Masyarakat akan merasa memiliki suatu program jika dilibatkan sejak
awal dan diperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya.
Sebagaimana
pengalaman-pengalaman sebelumnya banyak kebijakan dari pemerintah yang
sebenarnya sudah sangat baik, akan tetapi karena kurangnya sosialisasi sehingga
disikapi negatif oleh masyarakat. Untuk kedepannya diharapkan agar seluruh
elemen dapat bekerja sama untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
by Abdi firdaus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar