Membahas
tentang agama ditengah modernitas, tentu bukan merupakan hal sulit, hanya saja
penulis sendiri kurang begitu banyak wawasan mengenai meteri di’atas,
Setelah
membaca buku materi yang diberikan oleh bapak sendiri mungkin ada beberapa hal
yang bisa kita bahas disini, dan mengenai forum diskusi minggu lalu tentunya
sangat bagus sekali dari jawaban atau argumen teman – teman. Walau pun ada
sedikit melincing dari materi yang di diskusikan.
Langsung
saja menanggapi dari diskusi diatas, maksud dari materi Agama ditengah
modernitas disini, modern tentunya merupakan hal yang bersifat pembaharuan
dimana segala sesuatu yang bersifat jaman dulu itu sudah dianggap kono, yang
jadi pertanya’an disini bagai manakah tentang agama sendiri apakah agama akan
diperbaharui juga, bersamaan dengan masuknya kebudayaan barat kedunia Timur,
terutama setelah diopulerkannya oleh para orientalis untuk menggambarkan
perubahan – perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan umat islam
terutama dalampikiran, pandangan, sikap, institusi sosial, dan adat istiadat.
Namun
yang lebih ditekankan disini adalah lebih tentang kajian keislaman, pembaruan
pemikiran yang mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah pemahaman lama mengenai agama,
institusi – institusi lama dan sebagaimana untuk disesuikan dengan suasana baru
yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern. Gagasan “pembaruan pemikiran” dengan
sendirinya mengisyaratkan bahwa pembaharuan yang dilakukan adalah terhadap
pemikiran atau penafsiran para ulama terdahulu mengenai ayat al-qur’an dan
hadits, bukan pembaharuan terhadap al qur,an dan hadist itu sendiri itu sendiri.
Tentu
ada hal yang menarik untuk dibahas yaitu tentang apakah para pemikir pemikir
cendikiawan islam pada jaman dahulu itu salah, sedang kita sendiri belajar
dengan merika yang para terdahulu itu, dan juga mengapa perlu dilakukan
pembaharuan jikalau nantinya akan mengakibatkan perbedaan dan perselisihan,
bagi masyarakat awam yang kurang begitu mengerti tentang perkara agama,
sebagaimana kita ketuhui bahwasanya banyak orang mengaku islam serta sering
berdebat dengan agama lain tetapi mereka sendiri tidak mengerjakan apa yang
diperintahkan alla contoh saja seperti sholat lima waktu.
Dan begitu pula para kelompok – kelompok
yang menamakan merika golongan islam, sebagai contoh dinegeri kita ini, seperti
NU dan Muhammadiyah dua ormas ini adalah islam cuman yang berbeda adalah dari
segi penafsiran al-qur’an dan al-hadits, bagi merika yang pandai dalam perkara
agama tentu tidak terlalu menanggapi hal itu karna pada umumnya sama yaitu
islam, dengan 5 rukun islam dan 6 rukun iman dan nabi yang sama yaitu nabi
muhammad, yang jadi masalah adalah dari kalangan mayuritas yang segi pendidikan
agamanya rendah, merika taunya NU, ya NU, Muhamaddiyah yaa, muhamadiyah.Merika
menganggap diantara dua ormas ini berbeda, belum lagi kelompok – kelompok yang
lain,dalam sabda nabi muhammad SAW, yang bunyinya diakhir jaman nanti islam
terbagi menjadi beberapaka kelompok dalam semua kelompok itu hanya satu yang
benar – benar umatku, yang akan masuk surga... mungkin gambaranya seperti
itulah kira kira gambaran hadist nabi muhamad SAW.bahkan yang membuat kita bingung
merika mengakunya bahwa merikalah yang benar dan yang lain salah,,
Nama : ABDI FIRDAUS
NIM : 11.11.
KELAS : 11-S1-TI-03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar