Baru-baru ini
Pemerintah kita berencana menyatukan tiga zona waktu Indonesia menjadi satu
zona waktu saja. yaitu WIB, WITA, WIT dengan WITA (GMT+8) sebagai patokan
waktu. Rencana ini tentu akan menimbulkan banyak kebingungan dan pertanyaan
terutama bagi masyarakat awam.
Meskipun dengan
tegas pihak terkait telah memaparkan tujuan dari rencana tersebut, antara lain
agar daya saing ekonomi Indonesia meningkat dan birokrasi lebih efisien serta meningkatkan
produktivitas ekonomi dan menyelaraskan degan waktu negara-negara tetangga. Namun jikapun rencana ini terlaksana akan diperlukan
edukasi dan sosialisasi yang intensif pada masyarakat. Karena
"seperti biasa" rakyat negeri kita ini tidak mudah merubah suatu
kebiasaan, apalagi soal waktu. Benar tidak,,! hehe
Zona Waktu Indonesia saat ini, berlaku sejak
tahun 1988
-
WIB(GMT +7) - WITA(GMT+8)
- WIT(GMT+9)
Beberapa 'keanehan' dari zona waktu
diatas.. karena waktu lokal tiap negara adalah hak tiap negara, yang penting
diumumkan mengacu ke GMT/ UTC plus minus sekian jam.
- Antara indonesia dan
singapura serta malaysia, singapura yang berbatasan langsung dengan sumatra,
justru menggunakan waktu yang sama dengan indonesia tengah.
- Waktu kalimantan
Barat mengikuti WIB tetapi sebagian kalimantan Timur yang lebih menjorok
kebarat justru ikut waktu indonesia Tengah (Wita), apalagi serawak yang dibarat,
kalimantan barat mengikuti WITA.
Benarkah Penyatuan Zona Waktu
Untungkan Indonesia...?
Pemerintah berencana akan
menggabungkan tiga zona waktu yang sekarang ini menjadi satu dan barpatokan
pada zona waktu Indonesia bagian tengah (Wita) atau GMT+8. Selama ini, zona
waktu di Indonesia dibagi tiga, WIB, Wita dan WIT. Dengan demikian, nantinya
WIB dan WIT tidak lagi digunakan. Kebijakan satu waktu ditargetkan mulai
berlaku pada 17 Agustus 2012. Rencana pemerintah menyatukan zona waktu mendapat
tanggapan yang beragam...
Lalu bagaimana Tanggapan Anda...?
penerapan tiga zona waktu di beberapa
wilayah di anggap kurang efektif dalam mendukung produktivitas, karena jam
kerja yang kurang mendukung. ”Di Indonesia barat, khususnya di daerah Sumatera
Utara atau Sumatera Barat, jamnya adalah satu jam di belakang Singapura.
Istilahnya seperti kita kurang agresif menjaga produktivitas.
penyatuan zona waktu di Indonesia
merupakan langkah penghematan bagi negara. penyatuan zona waktu menjadi GMT+8,
maka waktu Indonesia akan sama dengan beberapa negara tetangga, yaitu Malaysia
dan Singapura.
"Kalau zona waktu kita bisa sama dengan negara-negara
tetangga, maka kita bisa melakukan penghematan dalam jumlah besar, baik jam
kerja, traffic, maupun aktivitas ekonomi,"
Penerapan penyatuan zona waktu buat Indonesia juga diyakini
tidak akan berpengaruh terhadap jadwal shalat. Sebab tibanya waktu salat tidak
ditentukan oleh jam yang berlaku. "Waktu salat ditentukan matahari. Jadi
akan tetap sama.
Sebagai ilustrasi penjelasannya, misalkan WITA yang jadi
patokan tunggal kelak. Bila saat subuh dii Banjarmasin jatuh pada pukul 05.00,
maka tidak lantas berarti di Jayapura juga pada waktu yang sama. "Karena
di sana 1 jam lebih awal, ya subuhnya pukul 04.00 waktu setempat,"
Perlu kita ketahui, di belahan bumi manapun jadwal salat
tidak akan sama. Penyebabnya adalah posisi lokasi bersangkutan yang berbeda
akan membuat datangnya sinar matahari yang jadi patokan juga akan berbeda.
"Di Arab itu maghrib bisa pukul 20.00 (8 malam).
Satu negara besar yang juga memakai
satu waktu adalah Cina. Waktu Cina memakai UTC+8, negara yang bahkan panjang
horizontalnya alias antar lintang lebih besar dari Indonesia juga ternyata
memakai satu waktu. Sebelumnya Cina memakai 5 waktu, namun akhirnya
distandarkan menjadi waktu cina (UTC+8). Dengan satu waktu, maka kegiaatan
ekonomi Cina bergerak pada waktu yang sama.
Jadi, jika benar pada 17 Agustus 2012 nanti indonesia
memakai satu waktu maka sudah sepantasnya sumpah pemuda mendapatkan satu
tambahan bait lagi yaitu :
“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung waktu persatuan,
waktu Indonesia !!”
By : Abdi Firdaus
Staf Kesra AMKS Pantas Yk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar